Nuna.. Marry Me ? [Part 5]

nuna marry me 3 copy

 

Author :: Kim RaeMi

Tittle :: Nuna.. Marry Me ?

Genre :: Romance, AU

Rating :: T

Length :: Chaptered

 

Cast ::

Shin Hyemi /Ocs (YOU)

Kim Jongin/KAI  (EXO-K)

Kim Kibum / KEY (SHINee)

Lee HyukJae/ Shin HyukJae/ Eunhyuk (SUJU)

Part 1Part 2Part 3part 4

 

 

Krekkkk

Terdengar jelas oleh Hyemi pintu kamar mandi terbuka begitu saja, dengan cepat Hyemi terduduk di ranjang dan meraih pakaian yang ada di ranjang untuk menutupi tubuhnya, ia pun tidak tahu pakaian siapa ini. Terlihat jelas oleh Hyemi, Jongin keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk tanpa menutupi dadanya dan membuat abs yang belum jadi terlihat dengan jelas.

Mendapati hal tersebut Hyemi membulatkan matanya “Kau kenapa tidak mengenakan pakaian di dalam kamar mandi?” pekik Hyemi mendapati Jongin yang berjalan kearahnya.

“Pakaianku tertinggal, jadi aku berniat untuk mengambilnya” Jongin sedikit menatap Hyemi yang menutupi tubuhnya dengan satu pakaian yang di kenalnya “Ya, Hyemi itu pakaianku berikan padaku” pinta Jongin yang memang sudah ada di depannya.

Menyadari ini pakaian Jongin, Hyemi hanya meruntuki dirinya sendiri ‘babo’.

“Aniyo, kau ambil lagi saja pakaianmu di koper” sanggah Hyemi, namun Jongin menatap curiga Hyemi.

“Wae? Kau merusak pakaianku?”

“Aniyo” sanggah Hyemi sambil mengelengkan kepalanya, Jongin mengerutkan alisnya tidak mengerti.

“Aiissh sudah berikan padaku” dengan paksa Jongin menarik pakaiannya dari tangan Hyemi, seketika itu Jongin membulatkan kedua matanya mendapati Hyemi mengenakan piyama yang sangat tranfaran.

GLEG

Seketika Jongin menelan ludahnya dalam-dalam, bentuk tubuh Hyemi terlihat jelas dari kasat matanya. Mendapati Jongin yang menelan ludah membuat Hyemi menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya “YA!Apa yang kau lihat bocah” Hyemi berusaha menutupi tubuhnya dengan keduatangannya.

Entah apa yang ada di pikiran Jongin, ia tersenyum seolah berseringai kecil dan saat itu Jongin terduduk di samping Hyemi menatap lekat yeoja yang sudah menjadi istrinya ini “Ya apa yang ingin kau lakukan bocah” Hyemi tidak tahu harus melakukan apa.

Karena Jongin kian mendekat kearah Hyemi seolah menghimpit jarak diantara mereka, tetesan air yang jatuh begitu saja dari rambut Jongin membuat Hyemi menelan ludah. Tetesan air tersebut jatuh tepat didada bidang Jongin.

Ketika jarak mereka sudah cukup dekat , Hyemi mengingat akan dirinya yang pernah di goda oleh Jongin bersikap seperti ini sebelumnya. Sepertinya kali ini ia tidak bisa di tipu oleh Jongin, saat itu Hyemi tersenyum manis mendapati jarak mereka yang sudah sangat dekat.

Hal ini membuat Jongin sedikit mengerutkan alisnya dan benar dugaan Hyemi namja satu ini akan bereaksi seperti ini. “Jongin-ah” bisik Hyemi penuh kelembutan, ia menyentuh lembut dada bidang Jongin membuat darahnya berdesir seketika mendapat perlakuan dari Hyemi.

Jongin pun cukup kaget dengan perlakuan Hyemi saat ini “Jongin-ah” bisik Hyemi lagi sekarang memegang lembut pipi Jongin kembali darah Jongin seolah berdesir seketika, Hyemi mendekatkan wajahnya kewajah Jongin.

Entah kenapa mendapati hal ini Jongin memejamkan kedua matanya begitu saja, Hyemi yang kian mendekatkan wajahnya ke wajah Jongin , ia menatap Jongin yang memejamkan kedua matanya dan…

“Babo, kau pikir aku akan menciummu” Ujar Hyemi sambil meneloyor kepala Jongin membuat namja ini tersadar dengan tindakannya tadi yang memejamkan matanya dan membuka matanya, Hyemi yang sudah berdiri menatap Jongin penuh kepuasan “HAHAHAHA” Hyemi tidak dapat menahan tawa mendapati ekpresi Jongin saat ini.

Jongin menatap kesal Hyemi yang tengah tertawa terbahak-bahak ini “Aiiissh kau mengerjaiku” kesal Jongin

“Kau yang memulai untuk mengerjaiku tadi” ucapan Hyemi membuat Jongin diam membeku “Wae? Apa kau pikir aku akan menciummu?”

Jongin menatap kesal Hyemi “Aniyo, kau pikir aku mau di cium olehmu. Shireo, Shireo” tekan Jongin sambil menatap Hyemi yang masih mengenakan pakaian yang transparan seperti itu “YA, sudah sana kau ganti pakaianmu. Tidak enak sekali di lihatnya” Jongin melemparkan pakaian dan Traning miliknya kearah Hyemi.

Sungguh sebenarnya Jongin tidak tega melihat Hyemi harus mengenakan pakaian seperti itu, Hyemi pun menyadari hal tersebut dan tersenyum kecil seraya memasuki kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Tidak beberapa lama selang mengganti pakaiannya, ketika Hyemi keluar kamar mandi. Ia mendapati Jongin yang tertidur pulas di ranjang. Melihat Jongin yang tertidur pulas membuat Hyemi tidak tega, ia memaikan selimut untuk Jongin “Bocah menyebalkan” gumam Hyemi pelan ketika menatap wajah polos Jongin yang tertidur dengan pulas.

Sepertinya malam ini ia harus mengalah pada namja satu ini, ia tertidur di sofa begitu saja. Disisi lain Jongin sebenarnya belum tidur dan entah kenapa guratan senyuman mengembang dari dirinya mendapati perlakuan Hyemi tadi.

****

Keesokan hari

Pagi hari Hyemi di buat kaget dirinya yang tertidur di atas ranjang, padahal seingat dirinya semalam tertidur di sofa. Namun ia memandang kearah Jongin yang sibuk di depan cermin merapikan pakaian yang di kenakannya, apa Jongin yang memindahkannya diatas ranjang pikir benar Hyemi.

Sepertinya Jongin menyadari Hyemi yang sudah terbangun “Aiisshh pemalas ironayo. Lihat sudah pukul berapa sekarang iisshhh” ketus Jongin sambil merapikan jaket jeansnya. Mendapati Jongin yang sudah rapi membuat Hyemi mengerutkan alisnya.

“Oddie?”  Jongin tidak menjawab ucapan Hyemi, ia sibuk mengenakan sepatunya membuat Hyemi terbangun dan menghampiri bocah yang sudah menjadi suaminya ini “Ya! Aku bertanya padamu bocah, oddie?”

Jongin menatap datar Hyemi “Sarapan”.

“Kau ingin kebawah untuk sarapan? Lalu meninggalkanku sendirian?” Jongin mengangguk mantap membenarkan ucapan Hyemi “Aiiisshh bocah apa kau tidak ingin menungguku untuk sarapan bersama dibawah?”

Jongin sedikit menarik sebelah bibirnya “Untuk apa aku menunggumu, membuang-buang waktu saja” mendapati ucapan Jongin, Hyemi menatap kesal namja satu ini.

“Aiiisshh bocah ini menyebalkan sekali” gumam Hyemi namun di dengar jelas oleh Jongin.

“Lebih baik kau mandi Hyemi Nu-na, lalu menyusulku kebawah. Ara” tekan Jongin dengan nada memerintah Hyemi semakin menatap tajam Jongin.

“Kau memerintahku?”

“Gheure, aku memerintahmu Shin Hye-Mi” kembali Jongin melontarkan kalimat penuh penekanan pada Hyemi dan berlalu untuk meninggalkan kamar mewah ini. Namun belum sempat Jongin membuka pintu Hyemi memanggilnya kembali.

“Bocah  apa kau yang memindahkanku di ranjang?” mendengar ucapan Hyemi, Jongin sedikit mengerutkan alisnya dan mengelengkan kepalanya.

“Aniyo, semalam kau sepertinya bermimpi berjalan dan tertidur di ranjang bersamaku” jawab Jongin santai membuat Hyemi membulatkan kedua matanya.

“MWO? MAKSUDMU SEMALAM KITA TERTIDUR SATU RANJANG”Jongin menganggukan kepalanya membenarkan ucapan Hyemi tadi dan mulai membuka pintu , namun Hyemi seolah tidak mempercayai tatapan Jongin “Ya! Gheotjimalyo” Tekan Hyemi ingin menghampiri Jongin.

Jongin hanya tersenyum polos “Bingo! Sekarang kita mempunyai scor 1 sama Hyemi nu-na” ujar Jongin dengan evilnya dan langsung menutup rapat pintu kamar ini.

Hyemi menyadari benar ucapan Jongin tadi “YA BOCAH LAGI-LAGI KAU MENGERJAIKU, AIIISSHHH BABO” gerutu Hyemi dengan kesal sambil melemparkan sandalnya tepat pada pintu kamarnya ini. Tapi dia sadar betul orang yang di marahi olehnya sudah berlalu meninggalkan tempat ini.

“Satu sama? Kau lihat nanti Kim Jongin” dengan kesal Hyemi meraih handuknya dan meremas kesal.

****

Jongin di buat bingung dengan beberapa restaurant di hotel ini. Bukan! Lebih tepatnya Jongin sangat bingung dengan menu makanan yang ada di restaurant ini. Terlebih lagi dengan perbedaan bahasa di antara dirinya dengan pelayan di restaurant ini.

Baru di beri menu makanan saja Jongin sudah bingung mau memesan apa, hal ini membuatnya tidak jadi memesan dan terduduk sendirian di dekat lobi yang memang tersedia kursi yang cukup banyak.

“Aiisshh kenapa makanannya tidak ada yang aku ketahui” gerutu Jongin dengan kesalnya sambil menatap lurus arah depannya “Ahhh Jinja” dengan kesal Jongin mengacak-acak rambutnya.

“Ya bocah, kau sedang apa?” suara itu Jongin sangat mengenalnya dan terlihat jelas olehnya Hyemi sudah berada di hadapannya sontak saat itu juga Jongin membulatkan kedua matanya.

“Hyemi, bagaimana bisa kau ada disini?”

Hyemi menatap kesal namja di hadapannya ini yang malah balik bertanya padanya dan

PLETAKKK

Satu pukulan mendarat tepat di kepala Jongin “YA! KAU BERANI MEMUKULKU?” kesal Jongin mendapati pukulan kecil dari Hyemi.

“Gheure, kau pantas mendapatkannya. Sudah berapa kali kukatakan agar kau memanggilku nuna, sopan sedikit karena aku lebih tua darimu” tegas Hyemi namun di tanggapi santai oleh Jongin.

“Shireo”

Hyemi meremas kedua tangannya menatap kesal sikap namja di hadapannya ini yang memang susah di atur “Terserah kau yang jelas sekarang aku ingin sarapan. Bye” Hyemi tidak ingin berucap panjang lebar pada Jongin, karena ia pun sadar kalau berdebat dengannya tidak akan ada habisnya.

Padahal sebenarnya Hyemi ingin menanyakan pada Jongin kenapa ada disini, karena ketika ia menuju restaurant tanpa sengaja ia melihat sosok Jongin dan menghampirinya seolah kekhawatiran merasuki diri Hyemi pada namja satu ini.

Sayangnya niatnya tadi di urungkan mendapati sikap Jongin yang seperti biasa menjawab dengan santai ucapan Hyemi. Ketika Hyemi ingin meninggalkan Jongin saat itu sangat terasa tangannya di tahan oleh Jongin.

“Wae?” ujar Hyemi menatap Jongin dengan heran.

Jongin bingung harus mengatakan apa “Itu..” Jongin menggarukan kepalanya yang tidak gatal, sedang Hyemi semakin mengerutkan alisnya “Itu…” Jongin lagi-lagi mengucapkan kata ‘itu’ saja.

“Wae? Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?” sedikit kesal Hyemi melontarkan kalimat tersebut.

“Itu…” Jongin benar bingung harus berkata apa, rasa gengsi seolah merasuki dirinya untuk berucap kalau ia belum makan.

“Aiisshh itu itu apa ? hah” Hyemi benar kesal dengan tingkah Jongin “Kalau kau hanya ingin berbicara itu, itu. Aku pergi sekarang” dengan santai Hyemi ingin meninggalkan namja ini, namun…

“Hyemi nuna” tahan Jongin mengenggam tangan Hyemi, mendapati ucapan Jongin yang terkesan tulus dan tidak biasanya Hyemi menatap heran padanamja satu ini. Tidak bisanya ia dengan mudah berkata nuna pada Hyemi, ada apa sebenarnya anak ini. Batin Hyemi.

KRUKUKKKKK

Ketika Jongin menatap Hyemi, saat itu juga terdengar jelas oleh Hyemi suara tersebut berasal dari perut Jongin. Jongin terdiam seketika mendapati suara tersebut keluar dari perutnya dan memutar bola matanya.

Sedang Hyemi menatap perut Jongin dan wajah Jongin secara bergantian “HAHAHHAHAHA” gelak tawa Hyemi tidak dapat di tahan mendapati hal tersebut “HAHAHA Kau kelaparan Jongin? HAHAHA” kembali Hyemi tertawa terbahak-bahak.

Jongin hanya dapat diam membeku menatap kesal yeoja di hadapannya ini “BERHENTI TERTAWA TIDAK ADA YANG LUCU” Ketus Jongin dengan kesal membuat Hyemi menghentikan tawanya seketika.

“Ya ! bukannya kau di bawah untuk sarapan? Jadi sedari tadi apa yang kau lakukan di bawah bocah” Hyemi menahan tawanya.

“Aiiisshhh, makanannya tidak ada yang aku suka. Jadi aku tidak memesannya” ujar Jongin membela diri, namun ditatap curiga oleh Hyemi.

“Jinja? Apa kau tidak tahu makanan apa yang harus kau makan bocah?” ledek Hyemi sukses membuat Jongin membulatkan keduamatanya.

“Aniyo,aku ingin memesan makanan korea namun sepertinya tidak ada di restaurant itu” tunjuk Jongin pada salah satu restaurant yang ada di sampingnya, Hyemi kembali cekikikan dengan penjelasan Jongin kali ini.

“Ya bocah. Kau pikir restaurant itu saja yang ada disini, heii kau tidak perlu ambil pusing mencari masakan korea. Karena disini pun menyediakan satu restaurant Korean food, lihat itu” Hyemi menunjuk salah satu restaurant dekat lobi dengan papan besar ‘Korean food’.

Mendapati hal tersebut Jongin hanya diam membeku “ckckckckck” Hyemi kembali cekikikan mendapati mimik wajah Jongin yang berubah seketika melihat restaurant tersebut “Ckckck bocah babo” masih cekikikan Hyemi menepuk pundak Jongin.

Sedang Jongin menatap kesal yeoja disampingnya ini yang masih menertawakannya “Berhenti menertawakanku” dengus Jongin kesal seraya meninggalkan Hyemi menuju restaurant ‘Korean Food’ itu.

Mendapati tingkah Jongin, Hyemi hanya tersenyum kecil “Ya! Bocah kita makan bersama-sama” Hyemi berusaha menyetarakan langkahnya dengan Jongin, namun Jongin berjalan dengan cepat membuat Hyemi kewalahan untuk menyetarakan langkahnya dengan Jongin.

“Ya, Bocah kau— ” kesal Hyemi mendapati Jongin yang berjalan dengan cepat, padahal Hyemi berkali –kali menyetarakan langkahnya dengan Jongin, namun namja satu ini berjalan dengan cepat seolah meledek Hyemi.

######

-Seoul-

Eunhyuk sedang asik dengan layar laptopnya, sedikit melempar senyum sumringah Eunhyuk terus berpusat pada layar laptopnya. Tahu kah kalian apa yang tengah di lakukannya saat ini?

Namja satu ini sibuk membalas chattingan para yeoja – yeoja yang memang tengah asik berchatingan dengannya.

Cute girl : Oppa kapan mau bertemu?

Handsome: tentu saja kapan kau ingin bertemu?

Cute girl: tapi oppa tidak akan menyesal bertemu denganku kan?

Handsome: aniyo, aku yakin kau sangat cantik ^^

Cute girl: oppa gombal

Handsome: aniyo, ini jujur. Aku yakin yeoja baik sepertimu pasti cantik

Cute girl : hehe nanti ku kabari kapan bertemu ya oppa

Handsome: Ne~

Eunhyuk tersenyum puas mendapati chattingannya berakhir dengan mulus, ia selalu memberi unamenya dengan nama –handsome-.Ia pun meladeni beberapa yeoja yang mengajaknya chat, hal ini kesenangan tersendiri untuk Eunhyuk, dari pada waktu senggang di pakai untuk bermain-main lebih baik chat (?). Pikirnya

Eunhyuk yang masih sibuk dengan layar laptopnya tidak menyadari kalau ada seseorang yang tengah memperhatikannya berchatting ria di ruang tengah rumahnya ini.

“HAHAHA jadi selama ini kau mencari jodoh disini oppa kkkkk” ujar seorang yeoja membuat Eunhyuk tersadar dan terarah pada yeoja itu.

“YA! PARK JIRIN BAGAIMANA BISA KAU ADA DISINI?” Pekik Eunhyuk tidak percaya Jirin yang sudah ada di belakangnya sambil menatap layar laptopnya.

“Aku tadi memencet bel , namu tidak ada yang menyahut .Pintu rumah tidak di tutup, jadi aku masuk saja” jelas Jirin sambil menatap kembali layar laptop Eunhyuk, menyadari tindakan Jirin buru-buru Eunhyuk menutupi laptopnya dengan kedua tangannya.

“YA, apa yang kau lihat. Tidak boleh lihat” mendapati hal itu Jirin hanya mengerucutkan bibirnya saja, namun ingin tertawa mengingat chattingan Eunhyuk tadi bersama para yeoja.

“Oppa, sudah berapa banyak yeoja yang kau  gombali?” ledek Jirin membuat Eunhyuk menatap curiganya dan tersenyum jahil.

“Wae? Jirin apa kau kesini untuk memata-mataiku? Apa kau mulai menyukaiku dan mencari tahu apa yang aku lakukan setiap hari?” gurau Eunhyuk pada Jirin.

Mendengar hal ini Jirin hanya terdiam mengerti kalau namja satu ini mengeluarkan leluconnya kembali, hal yang sudah tidak asing lagi bagi Jirin mendapati hal ini terlontar dari kakak sahabatnya“Aiisshh berhenti membuat lelucon oppa, aku kesini hanya ingin bertemu Hyemi”

“Jinja? Katakan saja sejujurnya Jirin, kau cemburu kan pada yeoja-yeoja yang chatting denganku ” Eunhyuk menatap Jirin penuh kecurigaan, sedang Jirin menatap frustasi pada Eunhyuk sepertinya ia salah harus menghampiri namja ini di rumah Hyemi.

“Aniyo, berhenti membuat lelucon” cukup frustasi Jirin beranjak untuk meninggalkan Eunhyuk.

Namun Eunhyuk menahannya “Katakan sejujurnya Jirin-ah” tarik Eunhyuk pada tangan Jirin dan..

Brugg

Jirin tidak bisa menahan keseimbangannya membuatnya terjatuh kepelukan Eunhyuk, mendapati hal ini keduanya tersentak kaget dengan posisi mereka. Terutama Eunhyuk yang menatap Jirin dengan tatapan yang sulit di artikan.

“Ehhhmmmm” deheman seseorang membuat mereka tersadar dengan posisi mereka dan dengan cepat berdiri.

“Eoh? Ahjjuma, ahjjusi” sadar Jirin mendapati orangtua Eunhyuk yang sudah ada di ruang tengah ini.

“Apa yang sedang kalian lakukan tadi? Jirin , Hyukjae tidak berusaha menggodamu kan?” ujar ibunya menatap curiga kearah Eunhyuk yang di sambut tatapan tajam ayahnya.

“Hyukjae,kau tidak berusaha menggoda Jirin kan? Sadar dia teman adikmu” tegas ayahnya menatap tajam anaknya dan menatap Jirin dengan tatapan khawatir “Jirin kau tidak apa-apa kan?”

Mendapati hal ini Jirin hanya menglengkan kepalanya saja “Ghwencana ahjjusi”

“Syukurlah kalau begitu, apa kau kesini mencari Hyemi?” Tanya ayah Eunhyuk pada Jirin, namun belum Jirin menjawab Eunhyuk sudah melontarkan sebuah kalimat.

“Aniyo appa, Jirin kesini untuk memata-mataiku yang chattingan dengan yeoja, karena aku tahu dia menyukaiku” mendengar ucapan Eunhyuk ,orangtuanya mengerutkan alisnya seketika dan Jirin menatap tajam Eunhyuk.

“Aniyo ahjjusi, ahjuma. Aku kesini memang untuk bertemu dengan Hyemi, tadi dia tidak ke kampus kenapa?”jelas Jirin membuat kedua orangtua di hadapannya ini cekikikan, terlebih lagi dengan ekpresi Eunhyuk yang mengerucutkan bibirnya seketika.

“Hyemi dan Jongin berbulan madu di bali” medengar hal itu Jirin membulatkan keduamatanya

“BULAN MADU?” orangtua ini hanya menganggukan kepala mereka.

“Ne, mereka bulan madu. aku sudah memberikan surat ijin pada fakultasnya untuk hal ini. Apa hyemi tidak mengabarimu?” ujar ayah Eunhyuk menjelaskan, Jirin hanya diam saja berumam dalam hati ‘sial Hyemi kenapa tidak memberitahuku’batin Jirin.

“aniyo ahjjusi. Ahhh kalau begitu aku akan cepat mempunyai keponakan” Seru Jirin tersenyum sumringah membuat yang lain cekikikan, tidak dengan Eunhyuk yang merangkul Jirin.

“Tentu saja kita akan mempunyai keponakan, lalu kapan kita menyusul mereka berbulan madu Jirin?” celetuk Eunhyuk asal, namun sukses membuat yang lain menatap tajam namja satu ini dan..

PLETAKKKK

Satu pukulan mendarat tepat di kepala Eunhyuk “HYUKJAE BERHENTI MEMBUAT LELUCONMU ITU” mendapati teriakan ayahnya, Eunhyuk berlari kecil meninggalkan orang-orang ini karena ia yakin ayahnya akan memberi hukuman kembali apabila tetap beridri tegap di dekat orang-orang ini. Sedang Jirin dan ibu eunhyuk hanya cekikikan saja mendapati hal ini.

#####

-Bali Indonesia-

Siang ini Hyemi tengah asik dengan game anipang yang tengah di mainkannya, beberapa kali ia berteriak karena kekalahannya dalam bermain. Tidak dengan Jongin yang mengganti – ganti channel televise, ia tidak mengerti siaran apa yang ada di televise saat ini.

Ia benar merasa suntuk berada di kamar ini tanpa melakukan apa-apa, terlebih siaran yang tidak dapat di pahami oleh Jongin karena bahasa yang berbeda olehnya. Ia pun sedikit melirik kearah Hyemi yang sibuk dengan dunianya sendiri.

“Ya, ya aiissshh kenapa aku kalah seperti ini” kesal Hyemi, ia baru menyadari kalau Jongin tengah menatapnya datar “Wae? Kenapa melihatku seperti itu?” sambung Hyemi mendapati tatapan Jongin.

“Aku bosan di dalam hotel, aku ingin jalan-jalan” ujar Jongin yang sudah berdiri dan menatap Hyemi seolah mengisyaratkan agar yeoja ini ikut.

Mengerti tatapan Jongin, Hyemi hanya tersenyum kecut “Ya sudah sana pergi sendiri” mendapati hal itu Jongin semakin menatap tajam Hyemi.

“Kau menyuruhku untuk pergi sendiri ? apa kau tidak takut kalau aku berpergian sendirian akan di culik?” ujar Jongin sukses membuat Hyemi tertawa terpingkal.

“HAHAHA siapa yang mau menculik bocah sepertimu” kembali Hyemi tertawa terpingkal, namun Jongin menatap kesal yeoja satu ini.

“Karena kau menganggapku bocah, apa kau tidak takut aku akan di culik?” Hyemi terdiam seketika mendengar ucapan Jongin, namun ia memicingkan kedua matanya ia sadar namja ini sedang bergurau.

“Jangan bergurau Kim Jongin, lagi pula memangnya kau tahu jalanan di negeri ini? Sadarlah kita ada di Indonesia bocah”mendapati ucapan Hyemi, Jongin menatap kesal Hyemi.

“Kau meremehkanku?Sudah aku ingin pergi, Bye” ketus Jongin

Hyemi hanya mengerutkan alisnya saja mendapati ucapan Jongin namun “YA, bocah jangan pergi terlalu jauh dari hotel ini, ara” Jongin tidak menjawab ucapan Hyemi karena saat itu juga ia membuka pintu kamar  dan

BRUGGGG

Seketika itu disadari oleh Hyemi kalau Jongin menutup pintu kamar ini dengan keras “YA Michesseo” Setengah berteriak Hyemi berdengus kesal pada sikap kekanakan Jongin “Bocah ini kenapa bersikap seperti itu”Hyemi seolah tidak menghiraukan ia kembali dengan gamenya.

#####

 

Jongin terus bergerutu tidak jelas sepanjang perjalanan “Siapa juga yang ingin mengajaknya iisshhh, kenapa aku harus menikah dengan nuna nuna itu sih” gerutu Jongin sambil berjalan lurus menelusuri deretan toko yang terdapat di jalan ini.

Setelah tadi ia keluar dari gedung hotel, ia hanya berjalan lurus melewati toko-toko yang berjejeran rapi di pinggir jalan. Kemana arah tujuannya? Entahlah karena ia pun tidak tahu mau kemana, yang jelas ia hanya ingin menghilangkan penatnya di dalam hotel.

“Ahhh bagaimana bisa yeoja itu tahan di dalam kamar” kembali Jongin bergerutu, namun ia cukup menikmati sekitar di pulau bali ini.

Ia terus menelusuri jalan trotoar yang tengah di pijakinya ini, banyak orang pun yang berjalan sama sepertinya menikmati pulau ini. Ia pun tidak sadar kalau sudah 1 jam ia berjalan mengitari trotoar ini, sambil berjalan ia pun melihat-lihat penjual kaki lima di trotoar.

Melihat apa yang di jual, ada beberapa penjual yang seolah menawarkan padanya namun ia tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh penjual itu. Alhasil Jongin hanya dapat tersenyum menanggapi hal tersebut.

Cukup lelah ia berjalan dan sepertinya ini sudah terlalu jauh baginya untuk berjalan-jalan. Ia pun ingin kembali ke hotel dan menelusuri kembali jalanan tadi, namun….

“O o o Jongin sepertinya kau melupakan arah pulang” pekik dirinya sendiri, menatap ada dua tikungan dan ia bingung harus memilih jalan yang mana untuk arah pulang.

Jongin menepuk kepalanya sendiri menyadari kebodohannya ini, dengan sedikit ragu ia berjalan mengikuti arah jalan lurus saja yang berada di tikungan sebelah kiri, semoga keberuntungan berada disisinya. Batin Jongin

Jongin yang masih sibuk berjalan menuju hotel, ia benar-benar bingung arah menuju hotel. Bahkan saat ini ia berada di sebuah pantai ‘kau tersesat kim Jongin, kau tersesat’ batin Jongin bergerutu dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

“babo, babo” Jongin bergerutu sendirian sambil mengacak-acak rambutnya ini, namun

“Hey boy, what are u doing?” beberapa orang yeoja yang hanya mengenakan pakaian renang menghampirinya, mendapati hal ini Jongin hanya menelan ludahnya saja.

“OMG! You’re so handsome, I like u” salah satu yeoja sedikit mengelus punggung Jongin membuatnya bergidik geli dan menjaga jarak. Namun ia sadar yeoja-yeoja ini terlihat lebih tua darinya, saat itu juga Jongin semakin bergidik karena para yeoja-yeoja ini semakin mengkerubunginya seraya berbicara dengan ucapan yang sama sekali tidak di mengerti Jongin.

“ahjjuma aku sudah menikah, oke bye” Setelah mengucapkan kalimat itu Jongin meninggalkan para yeoja-yeoja yang terlihat lebih tua darinya , ia sadar para yeoja itu mengerutkan alisnya karena ucapan Jongin yang tidak di mengerti mereka .

Namun sayangnya Jongin tidak memperdulikan hal itu, ia berjalan dan berpikir keras bagaimana caranya ia dapat kembali ke hotel. Mau bertanya pada orang pun ia tidak mengerti bahasa di negeri ini ‘huwaaaaaaaaaaaaaaaaaa’ runtuknya.

Namun disisi lain ia teringat akan masalalu, ketika ia mencari Kibum hyungnya dan Kibum yang ingin tertabrak mobil. Ia sendirian seperti ini menangis berharap pertolongan menghampirinya. Sayangnya kali ini berbeda dari yang dulu, ia tersesat karena ulahnya sendiri dan ia hanya dapat terduduk sambil membenamkan wajahnya pada lututnya.

 

######

Hyemi menatap jam dinding yang tertampang jelas menghandap kearahnya, pukul sudah menunjukkan pukul 17.30 sore dan hingga saat ini Jongin belum juga kembali ke hotel. Sedari tadi Hyemi menatap kearah pintu kamar dan berkali – kali ia keluar kamar memastikan Jongin menuju kamar ini.

Sayangnya itu tidak terjadi, sudah jam segini Jongin belum kembali dan entah kenap Hyemi merasa khawatir pada anak itu. Terlebih lagi ia cukup merasa bersalah karena menolak untuk ikut dengan Jongin.

“Aiiissh kemana bocah itu” Hyemi terus memandangi pintu kamarnya ini dan sesekali kebalkon memastikan Jongin menuju hotel ini, walau pada kenyataannya dari balkon ini pun tidak akan terlihat sosok Jongin, karena jaraknya yang cukup jauh dengan gerbang hotel.

Hyemi meraih ponsel untuk menelpon Jongin, sayangnya tidak bisa dan bodohnya ia baru menyadari kalau nomornya ini belum di daftarkan “Aiisssh sial”

“Kemana bocah ini? Aiissh jangan bilang kau tersesat Kim Jongin” Hyemi tidak mau berdiam diri, ia setengah berlari keluar dari kamar ini berniat mencari Jongin.

Tepat ia sudah berada di depan gerbang, ia bingung harus kearah mana. Namun ia langsung merogoh kantungnya dan menunjukkan foto Jongin pada salah satu penjaga hotel ini. Sepertinya penjaga itu mengerti dan menunjjuk kearah depan.

Seolah menandakan Jongin berjalan kearah depan hotel ini, tanpa mengucapkan sepatah katapun Hyemi hanya tersenyum tanda terimakasih dan berlalu untuk mencari Jongin.

“Jongin-ah”

“Kim Jongin”

Sambil berjalan menelusuri jalan Hyemi memanggil nama Jongin, namun tidak ada sahutan sama sekali. Sungguh entah kenapa rasa khawatir semakin merasuki dirinya.

“Jongin-ah oddiga?”

“Jongin-ah”

Degap jantung Hyemi berpacu sangat cepat, ia takut terjadi apa-apa dengan Jongin. ‘apa mungkin ia di culik’ ahhh itu hal yang konyol sekali. Pikir Hyemi sambil mengelengkan kepalanya.

Tepat sekarang Hyemi berada di sebuah pantai yang jaraknya memang tidak jauh dari hotel ini, ia kembali meneriaki nama Jongin. Sayangnya tidak ada sahutan sama sekali, ia memandangi langit yang kian gelap seiringnya waktu berjalan.

“Jo—“ ucapan Hyemi tertahan seketika melihat sosok seorang namja yang sepertinya ia mengenalnya, namja tengah duduk sambil membenamkan wajahnya pada kedua lututnya. Ia tahu itu Jongin, tanpa ragu Hyemi menghampiri Jongin.

Jujur ia merasa lega mendapati namja ini sudah di depan matanya “Ya kemana saja kau?” ujar Hyemi dengan nada tinggi karena ia benar-benar khawatir dengan namja ini.

Jongin yang menyadari suara tersebut, saat itu juga ia menengadah dan mendapati Hyemi tengah menatapnya kesal. “Ya, bocah puas kau membuat orang khawatir” tekan Hyemi dengan kesal, namun Jongin hanya menatap Hyemi dengan tatapan yang sulit di artikan.

Seketika tanpa mengucapkan kalimat apapun Jongin langsung berdiri dan memeluk Hyemi. Hal ini membuat Hyemi membulatkan matanya dengan tindakan Jongin.

“Wae? Wae? Kenapa lama sekali menjemputku” ujar Jongin sedikit bergetar dan semakin mempererat pelukannya pada Hyemi “Aku , aku takut sendirian Hyemi nuna” kembali Jongin mengeratkan pelukannya.

Hyemi sangat tercengang dengan ucapan Jongin yang sangat terasa tulus dan baru kali ini ia mendengar Jongin berbicara ‘nuna’ dengan ketulusannya. Namun ia mengerti posisi Jongin kali ini, ia pun merasa bersalah karena tidak menemaninya tadi.

“Mianhae, Jongin-ah”Hyemi membalas pelukan itu dan mengelus lembut punggung Jongin memberi kekuatan pada namja ini. Ia sadar bagaimanapun Jongin masih di bawah umurnya, ia masih di katakan anak kecil.

Meski terkadang ia menyebalkan namun Hyemi tahu ada sisi lembut dari anak ini dan kali ini Hyemi sadar sekali perasaan ingin di lindungi sangat kentara dari sisi Jongin.Disinilah ia pun menyadari sikap seorang adik yang ingin di lindungi kakaknya, walau ia tidak mempunyai seorang adik tapi Hyemi tahu betul akan ha ini.

“Mianhae, Jongin-ah” kembali Hyemi mengelus lembut punggung Jongin, sedang Jongin ia pun cukup tercengang dengan perlakuan Hyemi yang lembut ini. Jujur ia sangat nyaman di perlakukan seperti ini oleh yeoja satu ini. Ia tahu di balik kecerewetan Hyemi terselip kelembutan tersendiri pada dirinya.

-beberapa saat kemudian-

Hyemi dan Jongin menatap lurus kearah pantai, menikmati sunset yang terlihat sangat indah bagi mereka. Sesekali Jongin menatap kearah Hyemi entahlah ia pun tidak mengerti kenapa ia sedikit memandangi Hyemi yang asik memandang sunset di hadapannya.

“apa kau ingin tahu kenapa aku menerima perjodohan ini?” ujar Jongin tiba-tiba membuat Hyemi tersentak kaget dengan ucapan namja satu ini, namun Hyemi mengerti sepertinya Jongin mulai ingin terbuka pada Hyemi.

“Wae?” ujar Hyemi tersenyum dengan lembutnya membuat Jongin tercengang dengan tindakan yeoja ini.

“Appa sejak dulu selalu menganggap Kibum hyung adalah yang terbaik dan semua yang di lakukan Kibum hyung selalu benar. Ia selalu membanggakannya, tanpa memikirkan diriku yang juga anaknya. Dia selalu menganggap apa yang ku lakukan salah dan tidak berguna. Di mata appa, Kibum hyung jauh lebih baik dari diriku” Hyemi tercengang mendengar ucapan Jongin, ia hanya dapat diam membiarkan Jongin melanjutkan untuk berbicara.

“Aku menerima perjodohan ini semua untuk menunjukkan kalau aku pun bisa menuruti ucapan appa, bukan aku bermaksud ingin menjadi lebih baik dari Kibum hyung, hanya saja aku ingin apa yang ku lakukan tidak di anggap remeh olehnya. Aku muak appa lebih membanggakan Kibum hyung yang memang sudah menjadi pengusaha muda” Jongin sedikit menghela napas beratnya dan melanjutkan kembali ucapannya.

“Sedang aku, aku memang masih sekolah dan aku menyukai basket. Tapi appa selalu mengatakan bermain basket bukanlah hal yang berguna, padahal aku hanya ingin menunjukkan dengan basket pun aku dapat menjadi pemenang. Tapi itu hal yang sia-sia karena dia tidak pernah melihat perkembanganku yang juga anaknya, walau aku belum bisa menjadi kebanggaannya tapi setidaknya dia tidak menganggap remeh apa yang kulakukan. Aku muak dengan semua ini” Jongin sedikit menarik sebelah bibirnya membentuk senyuman yang sulit diartikan.

Namun Hyemi yang mendengar ini semua, ia hanya dapat diam membeku. Pikirannya benar-benar melayang mencerna tiap kata yang terlontar dari mulut Jongin, namun sungguh membuat ia sadar kalau Jongin sebenarnya hanya membutuhkan satu kalimat yaitu ‘kasih sayang’.

Walau ia menerima kasih sayang dari ibunya namun sepertinya itu masih belum cukup, bagaimana pun semua akan terasa utuh apabila seorang ayah melengkapi kasih sayang tersebut.

“Aku memang sering membangkang ucapan appa, karena ia selalu bersikap seolah memerintah. Walau aku sadar ucapan orangtua tidak berhak untuk di bantah, namun ia bersikap seolah agar aku menjadi seperti Kibum hyung yang tidak pernah membangkang ucapannya” ujar Jongin lagi sambil menatap lurus ombak kecil pada pantai di hadapannya ini.

Semakin mencerna ucapan Jongin, Hyemi semakin sadar dengan sikap Jongin sebenarnya. Ia pun menyadari karena inikah alasannya kenapa Kibum berkata sedemikian saat lalu dan Jongin langsung menerima sebuah bulan madu ini.

Hyemi dapat mengerti semuanya, ia hanya dapat menatap miris namja disampingnya ini. Ia tahu anak ini selalu bersikap dingin di depan orang dan bersikap sedikit angkuh, karena di balik itu semua terselip sebuah kehampaan dalam dirinya.

‘Ohh tuhan sungguh aku tidak tega melihat anak ini, aku merasa bersalah sering memarhinya’ Batin Hyemi sambil menatap sendu Jongin.

Jongin sadar benar tatapan sendu Hyemi “Jangan kasihani aku , karena aku berkata seperti ini bukan untuk dikasihi. Aku hanya ingin kau tahu kebenaranya” Hyemi hanya tersenyum mendengar ucapan Jongin, ia mengerti benar posisi Jongin saat ini.

“Arayo”Hyemi tersenyum tulus dan merangkul Jongin seraya mengusap lembut pundak Jongin “Jangan pernah berusaha menjadi yang terbaik untuk orang lain, tapi jadilah yang terbaik untuk diri sendiri. Sesungguhnya dengan usaha tidak akan berakhir dengan sia-sia” masih mengelus lembut pundak Jongin, Hyemi berkata dengan lembutnya.

Jongin hanya menatap yeoja disampingnya ini, ucapannya cukup sederhana namun mengena di hati Jongin dan cukup di mengerti olehnya. Perlakuan lembut Hyemi pun membuat hati Jongin terasa tenang, baru kali ini ia melihat seorang Hyemi berlaku seperti ini.Ia pun menyadari sesungguhnya sikap asli Hyemi seperti ini bak malaikat.

“Tapi appa selalu mengatakan bermain basket akan membuang waktuku” ujar Jongin menatap bola mata Hyemi.

“Gheure, jika kau terus bermain basket itu memang akan membuang waktumu” ucapan Hyemi membuat Jongin tercengang dengan presepsinya yang sama dengan ayahnya.

“Kau mengiyakan ucapan appaku?” mimik wajah Jongin mendadak kesal dengan ucapan Hyemi tadi.

“Ne, karena aku paham apa yang sebenarnya appamu bicarakan itu dan apa yang diinginkan appamu” Jongin mengerutkan alisnya tidak mengerti dengan ucapan Hyemi “Sadarlah kau masih sekolah Jongin, apa kau pernah memberikan prestasi yang cukup dalam sekolah. Bukan untuk menjadi juara di kelasmu melainkan mendapatkan nilai yang terbaik untuk dirimu sendiri”

Jongin mencerna benar ucapan Hyemi, ia paham maksud ucapan Hyemi kali ini “Kau benar , Kibum hyung selalu mendapatkan nilai terbaik di sekolahnya tidak heran appa selalu membanggakan nilai yang diraih Kibum hyung”

Hyemi tersenyum mendengar ucapan Jongin “sudah mengerti kan? Kau boleh bermain basket asal satu belajar tidak dapat kau tinggalkan Jongin, jangan pernah mencoba untuk menjadi seperti orang lain, jadilah diri sendiri” Hyemi kembali menepuk pundak Jongin memberikan ketegaran.

Sepertinya Jongin tidak salah bercerita dengan Hyemi, karena tanggapan Hyemi sesuai dengan apa yang di harapkannya “Kau mau membantuku kan Hyemi nuna?” ujar Jongin membuat Hyemi menatap curiga.

“Ahhh entah kenapa ketika kau mengatakan aku dengan embel-embel nuna, kau mempunyai maksud lain untuk membuatku lunak” Hyemi memicingkan matanya “Ne, aku akan membantumu bocah ” Hyemi mengacak rambut Jongin.

Mendapati hal ini Jongin hanya terdiam, ibunya sering mengusap lembut rambut Jongin. Hanya saja Hyemi yang mengacak rambutnya ini terasa beda di benaknya, entahlah perasaan tenang seolah merasuki dirinya.

“Kajja kita harus kembali ke hotel” Hyemi sudah berdiri siap meninggalkan tempat ini dan di ikuti Jongin.

“Ya, memangnya kau tahu arah kembali ke hotel?” ujar Jongin seolah meremehkan, entah kenapa Hyemi merasa sikap bocah ini kembali seperti semula seolah melupakan kalau namja ini tadi bercerita padanya.

“Aiissh babo, bagaimana aku tidak tahu. Jarak hotel dengan pantai ini tidak jauh bocah” ujar Hyemi menunjukkan arah hotel yang memang terlihat jelas dari pantai ini, Jongin seolah menatap kesal yeoja dihadapannya.

“YA, KENAPA TIDAK MEMBERITAHUKU DARI TADI KALAU JARAK PANTAI INI DENGAN HOTEL ITU DEKAT” Kesal Jongin yang berjalan duluan meninggalkan Hyemi.

Mendapati hal ini Hyemi hanya dapat mengelengkan kepalanya saja dengan tingkah Jongin yang bersikap seperti biasanya “Ya, Chankamanyo” Hyemi setengah berlari kearah Jongin untuk menyetarakan langkahnya dengan namja satu ini.

******

-Seoul-

Pagi ini Kibum belum lama sampai di kantornya, ia sudah di sibukkan dengan berkas-berkas kantornya ini. Bagaimana tidak ia harus mengerjakan semua berkas-berkas ini sendirian, tanpa sekertaris yang membantunya.

Kenapa?

Karena seorang Kim Kibum sangat sulit dalam mencari seorang sekertaris yang dapat di percayai olehnya. Tidak heran kalau seorang Kibum akan memecat sekertarisnya apabila pekerjaannya tidak sesuai dengan keinginanya. Terutama kepercayaan, itu yang sangat di utamakan oleh seorang Kibum.

Yang ia tidak suka kenapa? Setiap ia memperkerjakan seorang yeoja menjadi sekertaris di tempatnya, tidak jarang ia merasakan kalau sekertarisnya berusaha mendekatinya dan menggodanya. Sekalinya ia memperkerjakan seorang namja sebagai sekertaris tidak bertahan lama, karena cukup banyak pertentangan antara Kibum dengan sekertarisnya.

Meskipun begitu Kibum selalu menerima sekertaris yang sudah di tentukan oleh pegawai bagian yang memang mengatasi hal ini. Hanya ketika sudah bekerja ada saja hal yang membuat Kibum tidak suka.

“sajangnim apa kau memanggilku?” ujar seorang pegawai yang memang tadi di panggil oleh Kibum untuk keruangannya.

Kibum yang tadi fokus dengan berkas miliknya, ia sontak menatap pada namja di hadapannya “Apa sekertaris pengganti sudah di temukan?” Tanya Kibum, namun sangat terlihat jelas oleh Kibum namja di hadapannya ini hanya diam saja “Wae? Kenapa hanya diam saja?”

“igo… sajangnim mianhae kami belum menemukannya”

Kibum hanya melempar senyum khasnya “Sudah ku duga, lalu mengenai anak kampus yang akan melakukan kerja praktek? Sepertinya aku harus mengikuti cara Minho menerima CV anak magang di perusahaan ini”

Mendengar ucapan Kibum pegawainya membulatkan kedua matanya tidak percaya “Mwo? Sajangnim tidak biasanya kau memberi kesempatan anak magang?”

“Aku akan merubah presepsi yang lalu, mana kala sebuah perubahan itu penting dan tidak seharusnya kita meremehkan seorang mahasiswa magang. Siapa tahu perkerjaannya jauh lebih baik dari yang berpengalaman, pilihkan sekertaris yang baik untukku mau itu namja ataupun yeoja” ujar Kibum dengan bijak.

Pegawainya hanya dapat tersenyum mendengar ucapan Kibum, namja satu ini memang terkenal bijak dan baik di perusahaannya. Tidak jarang para pegawainya selalu memuji akan sikap sopan Kibum pada pegawai-pegawainya. Ia seolah tidak memandang kalau dirinya seorang atasan, hanya saja dalam mencari seorang sekertaris memang sulit baginya.

“Baik sajangnim , aku akan memberikan pengumuman via online mengenai hal ini”ujar Pegawai itu yang berlalu meninggalkan tempat ini dan sebelumnya Kibum menanggapi ucapan pegawainya itu dengan senyuman khasnya.

Kali ini Kibum menarik napas beratnya dan menghebuskannya kembali, ia menatap boneka beruang yang tengah di pegangnya “Butuh waktu berapa lama lagi aku menemukan sosokmu, My angel” Kibum menatap sendu boneka tersebut.

Dirinya frustasi sampai saat ini ia tidak tahu dimana My angelnya berada dan seperti apa sosoknya saat ini. Sungguh Kibum ingin bertemu dengan My angelnya, karena yeoja kecil yang menyelamatkannya dulu sukses membuat Kibum membantalkan perjodohannya dengan Hyemi.

#####

Hyemi tengah menatap layar televisi,meski ia tidak.mengerti siaran apa yang ada di televisi. Namun
setidaknya ada film kartun yang cukup menghibur untuknya, memang terkesan kekanakan namun ia
menyukainya.

Tiba-tiba ia di buat kaget oleh Jongin yang sudah ada di hadapannya dan hanya mengenakan handuk
saja, bagusnya handuk tersebut menutupi keseluruhan tubuh Jongin.

Sangat terasa Jongin yang tengah menatapnya “Wae? Kenapa menatapku seperti itu ?”

“Aku ingin berenang” mendapati itu Hyemi hanya menatap datar.

“Lalu ?”

“Aku ingin berenang bersamamu Shin Hye-Mi” tekan Jongin mengucapkan kalimat tersebut, Hyemi
membulatkan matanya mendengar ucapan Jongin.

“Mwo? Berenang” pekiknya tidak percaya yang di tatap datar oleh Jongin.

“Wae?Apa kau tidak bisa berenang ?” Ledek Jongin asal yang sukses membuat Hyemi terdiam seketika mendengarnya “Ya, jawab. Kau tidak bisa berenang ?”

Jujur dan tidak dapat di pungkiri oleh Hyemi, ia tidak bisa berenang. Saat itu juga Hyemi hanya mengangguk pelan membenarkan ucapan Jongin tadi, mendapati hal itu Jongin diam sebentar menatap ekpresi wajah Hyemi dan….

“HAHAHAHAHA.. Jadi kau tidak berenang Hyemi HAHAHAHA ” Jongin tertwa terbahak-bahak “Seorang Hyemi tidak bisa berenang,ini sangat lucu HAHAHAHA” kembali Jongin tertawa terpingkal membuat Hyemi menatapnya kesal.

“Keumanhae!! Puas kau menertawakanku” kesal Hyemi yang di sambut anggukan Jongin.

“Ne aku sangat puas mengetahui hal ini hahaha” Jongin tidak berhenti ingin tertawa menatap Hyemi,
Sedang yeoja yang tengah di ledekinya semakin menatap kesal.

“Aiisshhh bocah ini. Ya, keumanhae! Keumanhae!” Gerutu kesal Hyemi membuat Jongin sedikit menghentikan tawanya “kalau kau ingin berenang, berenang saja sendiri”

“Kau menyuruhku untuk berenang sendiri ? Apa kau tidak takut kalau nanti aku tersesat lagi bagaimana ?” Mendengar itu Hyemi hanya terdiam , namun ia berpikir kembali akan pernyataan Jongin.

“Kau pikir ,kau akan tersesat di kolam renang hotel ini?” Ucapan Hyemi sukses membuat Jongin memberikan wajah masamnya, alhasil Hyemi cekikikan mendapati ekpresi Jongin.

“Tidak perduli, kau harus menemaniku berenang” tekan Jongin

“Wae? Kenapa harus aku ?”

“Karena kau istriku” sepertinya pertnyaan tadi yang di ucapkan oleh Hyemi adalah pertanyaan yang
bodoh, jelas Jongin akan menjawab seperti ini “aku hanya ingin di temani berenang, bukan memintamu untuk berenang”

Hyemi hanya terdiam menatap Jongin, ia merasa sikap Jongin berubah seolah sikap kekankannya keluar. Terlebih tidak biasanya Jongin meminta secara gamblang pada Hyemi, terutama hal seperti ini. Ada apa dengan anak ini sebenarnya ? Batin Hyemi.

“Hyemi nuna, jebal” Hyemi di buat tercengang dengan ucapan Jongin yang seolah merengek padanya,
entah kenapa membuat Hyemi merasa tidak tega melihatnya “jebal” Jongin terlihat menyatukan kedua
tangannya memohon pada Hyemi.

Hyemi hanya menghelakan nafas beratnya “kajja” Hyemi berjalan mendahuli Jongin yang masih diam
membeku mencerna ucapan Hyemi tadi “Ya, bocah tunggu apalagi” cukup di sadari oleh Jongin, Hyemi
sudah ada di ambang pintu.

Jongin awal memang tercengang dengan ucapan Hyemi tadi ,namun ia mengerti seraya menarik sebelah bibirnya megisyaratkan ia puas dengan tindakan Hyemi.

*****

Hyemi tengah menatap Jongin yang sepertinya sudah siap untuk berenang, terlihat jelas olehnya Jongin membuka handuk yang di kenakannya dan hanya mengenakan boxer. Dada bidangnya terlihat dengan jelas dari kasat Hyemi, namun ia menatap kelain arah.

Cukup jelas Hyemi melihat banyak yeoja yang memandangi Jongin, tatapan kagum akan ketampanan namja satu ini. Jongin pun menyadari akan tingkah Hyemi kali ini, ia sadar kalau tadi Hyemi menatapnya dan sekarang menatap para yeoja-yeoja yang menatap kearahnya.

“Ckck jangan cemburu dengan yeoja-yeoja itu” ujar Jongin membuat Hyemi mengerutkan alisnya.

“Tsk! Siapa yang cemburu bocah, tidak. Tidak aku tidak cemburu, hanya heran kok bisa para yeoja itu menatap bocah sepertimu” cibir Hyemi seolah cuek dengan ucapan Jongin tadi.

“Terserah kau Shin Hye-mi yang jelas aku tidak akan melirik yeoja-yeoja itu sedikitpun” Tanpa menunggu jawaban Hyemi, Jongin sudah melompat pada kolam renang.

Sedang Hyemi masih mencerna ucapan Jongin ‘ aku tidak akan melirik yeoja-yeoja itu sedikitpun’ apa maksud bocah itu membuat Hyemi berpikir keras, namun ia berusaha tidak menghiraukan ucapan Jongin tadi.

Hyemi hanya diam menunggu Jongin yang tengah berenang, ia menatap lurus kearah pantai yang tepampang jelas tidak jauh dari hotel ini, cuaca kali ini benar-benar sangat cerah sekaligus panas. Yah, dia tahu kalau Indonesia memang panas.

Namun tanpa sengaja Hyemi memandang kearah Jongin yang sepertinya tengah berbicara dengan seorang yeoja. “memangnya anak itu mengerti bahasa negeri ini?” Hyemi mengerutkan alisnya dan menegaskan yeoja itu “Pantas saja” Hyemi kembali bergumam sendirian, karena ia perhatikan yeoja yang berbicara dengan Jongin sama seperti mereka berasal dari Seoul.

Hyemi melihat jelas Jongin tersenyum sambil berbicara entah apa yang dibicarakan, namun itu hanya sebentar karena Jongin sadar Hyemi tengah menatapnya. Sesaat Jongin menatap kearah Hyemi, dengan cepat Hyemi mengalihkan pandangannya . Tak lama Hyemi pun sadar Jongin kembali melanjutkan berenangnya.

Tidak lama Hyemi menyadari kalau Jongin berenang untuk kearah Hyemi, ia keluar dari kolam renang dan menghampiri yeoja yang sedari tadi tengah menunggunya. Jongin meraih handuk dan menaruh di kepalanya.

“Sudah ku bilang jangan cemburu, kebetulan yeoja tadi dari Seoul juga. Dia mengajak bicara sebentar tidak banyak kok” jelas Jongin membuat Hyemi mengerutkan alisnya.

“Aiisshh bocah kau tidak usah menjelas, karena aku tidak cemburu sama sekali” Tekan Hyemi seolah heran dengan tindakan Jongin yang menjelaskan akan hal tersebut.

“Jinja? Tadi kenapa menatap kearahku seperti itu?” Jongin terduduk di samping Hyemi masih mengusap rambutnya yang basah.

“Terserah kau bocah yang jelas aku sama sekali tidak cemburu” Jongin hanya menarik sebelah bibirnya menatap Hyemi.

“YA sudah belikan aku jus, aku haus” perintah Jongin dengan tatapan evilnya membuat Hyemi menatap tajam namja satu ini.

“Kau memerintahku?” Jongin mengangguk polos bak tanpa dosa dan berkata

“Ne, aku memerintahmu, karena kau istriku” Hyemi diam seketika mendengar ucapan Jongin, ia sedikit berdecak kesal dengan tingkah anak ini.

“Kim Jongin kau—“ Hyemi mengepalkan kedua tangannya kesal, namun Jongin tersenyum dengan polos pada Hyemi dan sesaat tersenyum evil.

“Tunggu apalagi ini perintah Shin Hye-Mi” dengan penekanan Jongin mengucapkan kalimat tersebut dan mau tidak mau Hyemi menurut.

Hyemi pun berjalan setengah malas menuju saung yang memang menjual jus, sambil terus begerutu Hyemi berjalan di pinggir kolam renang. Ia cukup kesal dengan tindakan Jongin yang terkadang semena-mena seperti ini.

Namun disisi lain ia pun cukup sadar dan memaklumi sikap Jongin yang memang terkesan kekanakan. Hyemi tidak menyadari kalau ada anak kecil yang tengah berlari berlawanan arah dengannya, tepat jarak dirinya dengan anak kecil itu sudah dekat Hyemi baru menyadarinya.

Sontak Hyemi menghindar agar tidak tertubruk dengan anak kecil itu, sayangnya ban berenang yang dibawa anak kecil itu mengenai Hyemi , kebetulan juga kramik yang licin membuat Hyemi tidak bisa menjaga keseimbangannya dan….

BYURRRRRRRRRRRRRRR

Sesak ~

Itu yang ia rasakan saat ini dan hanya satu harapannya kali ini mendapatkan sebuah pertolongan. Karena ia benar merasakan dadanya terasa tercekat seketika.

#####

Jongin yang sibuk mengeringkan rambutnya, matanya tanpa sengaja menangkap pemandangan dimana seorang yeoja yang tidak bisa berenang tengah meminta pertolongan. Terlihat semua orang pun terarah pada yeoja itu dan sayangnya apa daya mereka karena nyaris yang ada disini seorang yeoja serta anak kecil.

Jongin baru menyadari kalau yeoja itu “Hyemi” Pekik Jongin yang sadar kalau yang meminta tolong itu adalah Hyemi dan ia pun sadar kalau Hyemi tidak bisa berenanga.

Tanpa pikir panjang ia langsung berlari dan berenang menyelamatkan Hyemi, seketika itu ia langsung meraih  tubuh Hyemi yang sudah lemas dan di tidurkannya pada tepi kolam renang.

“Hyemi-ah” Jongin menepuk-nepuk kedua pipi Hyemi yang tidak sadarkan diri, ia sadar banyak orang yang tengah mengkerubunginya “Hyemi-ah ironayo” kembali Jongin menepuk-nepuk kedua pipi Hyemi.

Sayangnya tidak ada jawaban dari yeoja satu ini “Hyemi-ah” Jongin sedikit memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya. Banyak orang di sekitarnya yang berbicara dan entah apa yang di  bicarakan oleh mereka.

Namun Jongin cukup sadar ada terselip sebuah kata napas buatan itu terdengar samar-samar dari salah satu orang yang mengkerubunginya saat ini.  Sepertinya ia harus melakukan sebuah pernapasan buatan.

Sedikit ragu namun untuk kebaikan Hyemi agar cepat tersadar, perlahan namun pasti Jongin mendekatkan wajahnya kearah Hyemi dan ia membuka mulut Hyemi agar dirinya dapat dengan mudah memberikan napas buatan.

Jongin memberikan pernapasan buatan pada Hyemi, sesekali Jongin menekan-nekan dada Hyemi agar airnya cepat keluar dari mulut Hyemi. Jongin kembali memberikan napas buatan dan kembali menekan dada Hyemi “Ya, Hyemi ironayo”

Jongin memberikan napas buatan lagi dan seterusnya ia melakukan itu pada Hyemi, namun yeoja satu ini tidak sadar juga sungguh entah kenapa rasa khawatir terbesit dalam otaknya “Ya Shin Hyemi”

Seterusnya Jongin memberikan napas buatan itu pada Hyemi, sesaat Jongin merasakan “Uhuk .. uhukk”

Yeah! Hyemi mengeluarkan air membuat Jongin bernapas lega mendapati hal ini, terlebih lagi orang –orang yang tengah mengkerubungi mereka cukup senang mendapatinya.

“Uhuk .. uhukk” Hyemi kembali mengeluarkan air dari mulutnya.

“Hyemi, Ghwencanayo?” Jongin menatap Hyemi yang setengah sadar, terlihat jelas olehnya Hyemi membuka matanya sesaat menatap Jongin dan kembali memejamkannya lagi.

Sungguh sebenarnya Hyemi kepalanya sangat terasa pening, untuk membuka mata pun itu terasa sangat sulit. Tubuhnya lemas seketika, kakinya pun terasa sangat ngilu.

Jongin memandang mengerti pada Hyemi, ia tahu tubuh Hyemi akan terasa sangat lemas. Tanpa pikir panjang Jongin meraih tubuh Hyemi , membopohnya ke kamar hotel. Yang ada di pikiran Jongin saat ini menyelamatkan Hyemi, karena ia cukup merasakan tubuh Hyemi yang sangat dingin.

@kamar hotel

Jongin merebahkan tubuh Hyemi di ranjang, kali ini ia bingung harus melakukan apa. Ia tidak tega memandanggi tubuh Hyemi yang masih basah kuyup, ia bingung haruskah ia menggantikan pakaian Hyemi yang basah ini?

Kalau iya? Ia akan melihat tubuh Hyemi “Omo Kim Jongin apa yang kau pikirkan” gumam Jongin sendirian sambil mondar-mandir tidak jelas. Sesaat ia menatap kearah Hyemi yang sepertinya sudah tidak berdaya dengan pakaian basahnya dan pasti membuat yeoja ini kedinginan.

Jongin mengelengkan kepalanya sebentar “Oke, Jongin ini hanya untuk menyelamatkannya” Jongin memutuskan untuk menggantikan pakaian Hyemi, padahal dirinya sendiri hanya mengenakan boxer saja “Hyemi , kau jangan salah paham. Aku hanya ingin menyelamatkanmu”

Setengah ragu Jongin ingin membuka kancing kemeja Hyemi, namun ini untuk keselamatan Hyemi juga. Jongin yang terduduk di ranjang secara perlahan membuka kancing kemeja Hyemi.

1 kancing

2 kancing

3 kancing

Klik

Tepat saat itu Jongin menelan ludahnya mendapati belahan…..

-Tbc-

part ini bagaimana?

garing bangat yah ?

maap yah kalo ffnya makin gaje ..

jangan sider dong, jebal..

tapi ya sudahlah aku gak mau maksa reader buat komen kok hehe

makasih buat yang udah baca

117 thoughts on “Nuna.. Marry Me ? [Part 5]

  1. Sifat jongin kayanya selalu buat hyemi sebal ya, namanya juga msh anak sma so wajarlah. Hmm hyemi cemburu tuch, kpn nieh lihat mrka saling jatuh cinta. Jadi ga sabar nieh, pngn lihat moment hyemi n jongin saling mencintai. Ya wes, lanjut ya

  2. Arggh ternyata udah ada part 5nya ya . . . .
    Raemi gak bsa berenang ? Kupikir raemi mw dkrjain pas tw gk bsa brenang . . . .
    Ekh ekh jongin bener2 ketakutan bgt ya pas gak tw arah .kasian

    Aduhaduh knpa mesti tbc sie bkin penasarn aj ini
    Next part poko.y hfhehehe

  3. kok kayaknya pendek ya? hehe

    tuh kan kai cuman di jailin, siapa suruh jadi anak tengil banget
    jadi itu si kainya beneran gendong hyemi ke kasur bukan sih? masa dia jalan waktu tidur?hmmmmm

    ampun dah nak, kau sok pergi sendiri, akhirnya malah diam kan karena gk ngerti bahasanya, untung si hyemi datang jd kau gk kelaparan, hihi kai kai kai, bocahnya keliatan bgt dah 😀

    eh udah gitu masih gk jera lg, malah pergi keluar sendiri, eh di ganggu nonna nonna, tersesat, gk tau jalan pulang, mati kutu dah
    suka pas adegan si kai tiba2 meluk raemi trus bilang “kenapa baru menjemputku hyemi nuna” aishhhhh unyuuuuuuu >____<!!!!

    kai mau berenang. ada ada ajah ni anak
    eh hyemi tenggelem??? waks kai kasih nafas buatan. ciuman itu!!! meski bukan termasuk ciuman juga sih T_T, ah tapi kan tetap aja bibir nempel, fufufufufu

    ada nc nih? waks senengnya (?) cepet lanjut part berikutnya
    penasaran aku sam kisah si kibum tentang angelnya ini… yg semengat eon, daebak!!!!^^

  4. Thor…. saya pertama kali baca ff ini di ffindo
    bela2in buka ffindo tiap hari nungguin kelanjutannya kok ga lanjut lanjut hehe
    sampe ketemu blog pribadi author.
    cepetan dilanjutin dong thor. disini atau di ffindo juga boleh kok
    yayayayaya gamsahamnida

  5. dasar jongin anak labil #eh
    tp lucu sikap kekanak2’y bikin gemes,
    udah saling khawatir nih bentar lg cinta bersemi,kkkkkk
    cepetan d lanjut ma udah penasaran nih xD

  6. Maaf baru bisa komen sekarang… Ff nya bagussss, jong in nya bikin sebel hyemi terussss, emang dasar bocah. Walaupun nyebelin tetep saja bisa bikin jantung mau ke luar.

  7. KAI kyeowo….akhirnya keluar deh childishnya keukeukeu lucu bayangin muka kai yg kyk anak ilang….

    biasanya cinta mulai tmbuh saat slh satu pihak “terbuka” dgn apa yg dirasakan dan pihak lain “pengertian” dgn apa yg dirasakan oleh pihak pertama.

    hyemi yg mulai sadar alasan jongin terima perjodohan dan jongin mulai “menunjukkan” kepemilikan atasa hyemi sbg istrinya itu udh benih2 cinta bgt *matalope2. blm lg saat jongin bilang “aku tidak akan melirik yeoja2 itu” kyaaaaaaaabikin melting BGT
    ECIEEEEEEEE hyemi mulai jealous tuh…

    aduh hyemi yg digiantiin baju sm jongin knp aq yg deg2an gini yah?

  8. thor mw tanya password lanjutan ff ini dong thor.. tp gmn cranya?
    plisss ksh tau thor 😥 sya ingin bca.. soalnya dri awal sya ska bt sm ff ini 😥 jd sya ingin bca lanjutan ff ini yg full.. biasanya sya bca lanjutan ff ini d FFindo, tp kan klu d sna gaa full.. :’)
    ksh tau yaa thor.. plissss 😦

  9. Chingu,mnta password “Nuna…,Marry Me?!” yg part6 donk!
    Ceritana makin seru n menarik.
    Makin bikin penasaran tiap part na…
    Gamsahamnida ^_^

  10. Author ceritanya bagussss bangeeet 😀
    Cepat lanjut ya thor. Oh iya aku baru tau cerita ini makanya langsung komen yang disini. Gak apa ya thor? Thor yang part 6 nya di proteksi ya? kasih tau passwordnya ya thor soalnya mau baca hehehehe 😀
    Pokoknya ceritanya bagus bgt thor, lanjuuut yaaa 😀

  11. Hai…hai…
    msih ingatkh aku d twitter hehe *mau bgt d inget#plak
    FFnya keren,ceritanya jg seru 😀 , part 6’nya NC ya? yah ga bsa bc deh blom ckup umur hehe… XD

  12. woah pasti jongin gugup. waduh emang nggak ada cewek lain yg bsa bantu buka bajunya hyemi.
    gpp deh kann udh suami istri. wakakaka 😀
    key pasti nanti nyesel klo dia tau cwek yg dia tggu itu sbnarnya hyemi. semngat deh buat nulisnya 🙂

  13. Menurut aku part ini agak pendek xD, tp ttp bagus…
    Kai meluk Hyemi, so sweet #IkutanMelukKai #Abaikan
    Hyemi ga bisa berenang tp untung ada Kai, sang penyelamat xD
    Wayoloh itu Kai mendapati belahan apa? Ada NC nya yah? Wah minta PW nya donk #Plak
    Good 😉

  14. Waahhh,, ceritanya keren,, ngubek” google nemu juga ni ff,,, hhhii,,,
    Aq reader br,, pas mw lanjut part 6nya ternyata d protect,,, aq mw minta passnya donk,, gomawo…

  15. mau curcol ^^
    iseng2 cari ff rekomendasi dan nemu ni ff.
    baca part 1-5 ff.nya beneran keren. tapi… pas part 6 eh pakai pasword (-_-“) kalau langsung kepart 7 kan serasa gantung thor…
    jadi iti dari curcolku ini aku mau minta paswordnya thor boleh gak? kalau boleh kirim di fbku ya thor namanya syah huny uun… itupun kalau author mau

  16. Hmm ceritanya seru eon!!
    Aku pertama tau di ffindo tp waktu itu blm sempat baca soalnya kurang suka dgn cerita couple-an nuna ㅡ namdongsaeng gitu…,
    tp skrg begitu nyari lg (pingin bc, ceritanya, penasaran, hehe) eh tp kok ga nemu” di ffindo pdhl aku udh nls keyword dgn nyantumin ffindo tp nihil.
    Alhasil aku mlh ketemunya web authornya yaudah aku buka dan seru aku suka ceritanya, ga kebayang aja nikah sama anak yg msh sma/3 thn dibawah kita umurnya kkkk
    penasaran, mau cpt” lanjut bc next part, tp di protect ya?
    hmm boleh aku minta pwnya? Aku udh diatas umur(94-line) lho~^^ gomawo

  17. Wah Daebak….
    mereka udah BULAN MADU….
    aduh mau baca nextnya tapi di protect….
    minta passwordnya dong thor
    send in my akun google ya thor, please #puppyeyes 🙂
    ini ya thor exoxokyzu@gmail.com 🙂 please send PWnya..
    aku kagak bisa tidur pengen baca nextnya #huwee please ya thor 🙂

  18. thor .. saya 19taon thor#sodorin ktp#.. bloh mnta PW bwt part 6 nya g thor??? email donkk!! please!! jebballl??kumohon.. yakk yakk..
    noy_aw2@yahoo.com di tunggu dengan soangaaaattt yah … coz ga asik bca ff klo ke lewat 1 partpun kurg dpt ntr feelnya 😀
    makasih sblumnya….

    ff nya cuakepp yg d jodohin siapa yg nikah siapa.. suka! :*

  19. eoniii….. ceritanya kereennnn….
    lanjut lagi chapter 8B nya yaaa ditunggu 🙂
    bagi paswordnya buat chapter 6 yaa, udah 21 th ko 🙂 makasiihhh

  20. waaaahahahaha jalan ceritanya makin bagus aja thor. Daebak. Tapi lucu rasanya kai hilang gak jauh dari hotel hahaha. Btw, boleh minta pw gak thor? Tapi pake email boleh kan? Karna aku gak punya fb hehe. Emailnya @defajria@ymail.com gomawo. Ditunggu pw nya hehe

  21. Keren bgt crtanya bikin pensaran. Sumph deh.. tpi sayang bgt prt 6 nya di pw. Pdhl akutuh nunggu bgt klnjutnya. Kalo boleh aku mibta donk pw yng part 6. Tenang aku tuh udah 20 tahun kok. Please kasih tahu ya pw nya. Kirim ke @27_laras atau ke email sa_laras@yahoo.co.id

  22. Jongin bisa nyebelin&unyu juga ya ahahaha
    Daebak thor!!!! 😀
    But I wanna ask u something thorr…….how to get part 6 password…………penasaran chapter 6 T.T

  23. selamat malam author, dari kemarin aku udah baca ni ff, karena saking suka nya sama alur ceritanya aku jadi baca lagi,, hehe,, tapi agak ganjel juga sih soalnya part 6 nya ada passwordnya 🙂 thor aku minta password nya bisa gk? ni alamat email ku astutie39@yahoo.co.id makasi ya thor,, di tunggu kelanjutanyya ceritanya sama karya-karya autho lainnya 🙂 FIGHTING author
    GOMAWO 🙂 😉

  24. Huwaa, Jongin masih kekanak kanakan -,- Aduh Hyemi cemburu. Hahaha dia gk mau ngaku. Hey jong gue greget bnget lo pen ngeganti pakaiannya hyemi. Awas loh kalau ngelakuin sesuatu.
    Author minta pw chap 6 nya. Huhu pen baca banget. Kirim ke email ak apa twitter aku ya Ainiulfa35@yahoo.co.id / @Ainiulfa7 makasih

  25. Jongin kayaknya punya dua kepribadian dikit dikit manja kayak anak kecil dikit usil, evil

    ckckckck :v

    kayaknya bener kalau my angel nya kibum itu Hyemi

  26. Kasian jongin.. smpe ketakutan gitu krn trsesat. untng ada hyemi sang penyelamat 🙂
    kasian bnget jongin yg slalu dibanding bandingin sama kibum 😥

    eh si Hyemi ga bisa brenang? wkwkwk
    si hyemi tenggelam gitu. kasian bngt smpe ga sadarkan diri 😦

    dan si jongin mo ngapain tuh?
    *mikir kerasss* 😀

  27. Thor bagi password chapter 6 nya dong, plisssss..
    Bagus banget ceritanya thor 2 jempol buat author, thoorr bbaaagggiii dong password nyaaa, pliisss, kirim aja yah ke no ku 081210402020

  28. sumpah thorr seru banget baca ffnya smpe senyum senyum sendiri pas mrk pelukan wkwk. maaf ya thor aku silent reader hehe soalnya juga emang baru nemu ff ini kemaren dan langsung ngebut bacanya,
    btw aku blh minta pw part 6 nya?sumpah aku kepo bgt-_- aku br umur 16 tapi entarlagi 17 kokk #dapetktp #yey kasih kesini aja thor pw nya salmaramadani11@yahoo.com atau di twitter aja @salmaram27
    Ditunggu ya thor, gomawo..

  29. Kkamjong2 demen banget godain hyemi ckckck
    Ehemm ada yang jealous nih ngeliat pangeran nya sama cewek lain (?)
    Duhh part nanti apakah yang terjadi(?)

Tinggalkan Balasan ke valia putri Batalkan balasan